Kamis, 10 April 2014

Impian itu Mudah dan Gratiiss!!!



IMPIAN bukan sekedar angan-angan yang melintas di kepala. Bukan sekedar keinginan yang hanya terucap kemudian terlupakan seiring dengan berlalunya waktu dan kemudian berganti dengan IMPIAN lainnya. Akankah kita hanya berangan-angan pada IMPIAN kita yang silih berganti melintas dipikiran?. Lantas jika berlalu dan sering berganti dengan MIMPI-MIMPI yang lain, kapan MIMPI kita akan terwujud?  Ber-MIMPI soal IMPIAN itu harganya amat murah, mudah bahkan GRATIS, namun usahanya lah yang amat mahal, karena perlu kerja keras, sabar dan ikhlas.  Nah, supaya tak lupa dengan IMPIAN kita tulislah besar-besar di buku agenda, meja kerja, kalau perlu tulislah besar-besar di dinding kamar. Saya yakin orang yang membacanya akan muncul berbagai prasangka, ada yang mendoakan, ada yang menganggap mimpi kita mustahil, bahkan mungkin ada yang mengejek. Meskipun akan muncul berbagai prasangka bagi orang yang membacanya, tapi saya amat menyesal kenapa tidak  sedari dulu,  minimal sewaktu duduk di SMA mulai menulis IMPIAN saya di dinding kamar. Terlalu malu untuk menunjukkan IMPIAN kepada orang lain, yah itulah yang saya pikirkan. Bahkan sewaktu kuliah pun saya tak pernah menulis IMPIAN. Padahal sudah banyak acara motivasi yang saya ikuti sewaktu kuliah, kebanyakan dari motivator menyarankan untuk me-list IMPIAN kita, tapi entah mengapa saya masih enggan dan belum tergerak hatinya untuk mempaparkan IMPIAN saya itu.

Dan pada akhirnya saya ingin bercerita tentang sesuatu yang sungguh membuat saya sendiri tercengang,,(hehe,,,lebay dikit yaa).. Saat saya belajar materi untuk wawancara akhir di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia), saya membuka kembali skripsi dan catatan-catatan kuliah. Karena materi wawancara salah satunya berasal dari skripsi. Nah tak disangka saya menemukan catatan daftar target IMPIAN saya waktu itu (kalo tidak salah saat saya masih kuliah di semester 5 , saat sibuk-sibuknya proses pengerjaan proposal skripsi). Daftar IMPIAN yang beberapa poinya bikin saya geli, tapi ada juga poin-poin yang awesome menurut saya hehee,,,

Nah ini dia penampakan daftar IMPIAN yang saya tulis di bagian belakang catatan kuliah saya, dan tulisan ini muncul atas keisengan sewaktu bosan mendengarkan penjelasan dosen,,taraaaa…




Ahaaa ini IMPIAN saya yang ditulis dengan amburadulnya..
Poin 1 dan 2 (Lulus bulan Juni dan nylesein skripisi secepatnya)
Kenapa saya nulis lulus bulan Juni untuk poin pertama dan poin kedua nylesein skripsi secepatnya ya? Itu harusnya kebalik poinnya hehe,,, yah namanya juga nulisnya pake iseng sambil dengerin dosen..LHooo?? hehe..
Yang jelas poin pertama dan kedua Alhamdulillah terwujud, saya bisa lulus tepat waktu pada bulan Juni, tepatnya wisuda pada bulan Juni, kalau lulus sih teritungnya bulan Mei.

Poin 3 dan 4 (Ganti HP baru dan beli ransel laptop).
Ini IMPIAN jangka pendek,rada bikin geli sendiri sih kenapa impian saya sedangkal itu hihiii,,tapi yah Alhamdulillah bisa terwujud juga waktu itu, meski belinya pake duit beasiswa hehee,, bersyukur sekali rasanya selama beberapa semester bisa dapet beasiswa, jadi bisa beli sesuatu yang tak mungkin bisa dibeli kalo cuma ngandelin dari hasil ngumpulin duit bulanan. Maklum hidup prihatin waktu itu.

Poin 5 dan 6 (kerja di Departemen Keuangan atau Kerja di Bank )
Poin kelima muncul dari acara seminar di kampus tentang sosialisasi SUN (surat utang Negara) yang diadakan oleh  Kemenkeu tahun 2009. Waktu itu liat pegawai Kemenkeu yang jadi pembicara, sempat terlintas “waahh keren yah bisa jadi pegawai di Kemenkeu, oarangnya rapi-rapi pula”  dan mungkin berawal dari sini saya iseng menulis IMPIAN ingin jadi pegawai Kemenkeu hohooo…

Tak disangka poin kelima ini bisa terwujud 2 tahun setelah saya lulus kuliah. Berbagai halangan saya hadapi, mulai dari penolakan berbagai perusahaan, juga omongan yang kurang mengenakan hati dari berbagai penjuru, dari tetangga, sodara atau pun teman yang selalu menanyakan hal yang selalu sama “udah kerja dimana sekarang?” jleeebbb, padahal saya juga sudah berusaha melamar kerja sana-sini tapi memang belum jodohnya jadi yaaa,,selalu ditolak,  (T.T)  dan saya juga ga ganggur-nganggur banget kok, saya bisa jualan online Craft bikinan saya sendiri meski hasilnya ga seberapa. Tapi yah namanya juga hidup sosial, seseorang dilihat dari aktualisasi diri dan pengakuan dari orang sekitar. Sebelum saya bergabung dengan Kemenkeu di tahun 2014 ini, saya juga pernah ditolak tes CPNS Kemenkeu di akhir tahun 2012. Tapi justru kegagalan yang membuat saya tahu dan yakin bahwa kegagalan membuat kita lebih kuat, lebih baik dari sebelumnya dan lebih mendewasakan diri.

Poin keenam, kerja di Bank.  Anehnya kenapa saya coret ya? Entah kebetulan atau tidak yang jelas selama pencarian kerja dua tahun lamanya, tak pernah ada satu pun bank yang saya lamar yang meloloskan saya hingga tahap akhir. Rupanya Allah memilihkan jalan lain untuk saya. Bersyukur sekali saya masih bisa diingatkan melalui kegagalan-kegagalan yang pernah saya dapatkan.

“Menikmati syukur itu tak perlu diukur-ukur”

Rupanya IMPIAN yang saya tulis di lembar terakhir catatan kuliah ini benar-benar terwujud, dan saya takjub dengan hebatnya tulisan MIMPI. Mungkin ini sebuah Law of Attraction (Hukum gaya tarik) dari sebuah mimpi.  Bahwa benar apa yang dikatakan para motivator, tulislah sebanyak mungkin IMPIAN kita, maka IMPIAN itu akan terwujud satu per satu.. Hebat yaahh teori menulis IMPIAN. Jangan malu-malu lagi menulis IMPIAN, tulis sebanyak-banyaknya dan tempel ditempat yang sering kita temui. Tulisan-tulisan itu akan menarik IMPIAN-IMPIAN kita untuk mendekati diri kita, tidak hanya dekat tapi akan berjalan beriringan dengan hidup kita.
 

3 komentar:

  1. "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" - Laskar Pelangi

    BalasHapus
  2. Aetna Atau Tintic® Titanium Bike: Design Guide - Tin
    Tintic® Titanium Bike: Design Guide: Building your own bike - We 2021 ford escape titanium hybrid offer you titanium earrings the samsung titanium watch largest titanium price per pound selection of Titanium Bike: titanium bikes Design Guide

    BalasHapus