❶Sabtu Bersama Bapak
foto: koleksi pribadi |
Adalah cerita fiksi yang ditulis oleh Adhitya Mulya. Dua anak
laki-laki bernama Cakra dan Satya yang kehilangan sosok Ayah disaat mereka belum
mengerti apa arti hidup. Ayah mereka divonis terkena kanker dan hanya memiliki
waktu kurang lebih satu tahun untuk bisa bertahan melawan penyakitnya. Dalam
persiapan menghadapi satu tahun tersebut, Sang Ayah memberikan pesan melalui
video yang ia buat semasa sisa hidupnya. Video pesan hidup untuk bekal kedua
anaknya, video yang mengajarkan tentang bagaimana menjadi anak laki-laki yang
baik, bagaimana mencari pasangan yang baik, bagaimana mempersiapkan pernikahan,
bagaimana menjadi suami yang bisa membahagiakan istri, dan bagaimana menjadi
ayah yang baik. Video ini selalu diputar di hari sabtu. Melalui video inilah
cara sang Ayah mendidik anak-anaknya bahkan ketika ia sudah tak lagi hidup.
Cara sang Ayah untuk mempersiapkan hidup ke depan bagi anak-anaknya. Serta cara
sang Ayah agar anak-anaknya bisa selalu meresa dekat dengannya.
Selang-seling cerita antara Satya dan Cakra. Satya yang
meragukan dirinya sendiri akan perannya sebagai suami dan ayah untuk ketiga
anaknya. Keraguan untuk membahagiakan istrinya karena pekerjaannya yang
menuntut jarak dan waktu. Begitu pula Cakra yang dipusingkan dengan pencarian
jodoh. Dan juga sosok ibu yang kuat dalam menjalani hidup menjadi single parent
dalam mendidik anak-anaknya hingga sukses dan memiliki pekerjaan yang mapan.
Buku
ini memberikan pesan-pesan untuk menjadi seorang Suami dan Ayah yang
baik. Membaca buku ini membuat saya berandai-andai bahwa jika suatu saat
suami saya terlebih dulu meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan
untuk membuat anak-anak kelak memiliki karakter yang kuat? Menjadi
anak-anak yang tidak kehilangan kasih sayang seorang Ayah. Juga
bagaimana memperkirakan dan menghadapi risiko apa yang akan terjadi di
masa depan yang akan dialami oleh anak-anak. Masa depan tidak bisa kita
perkirakan dan tentunya umur juga sudah ditetapkan oleh-Nya bukan?
Apapun mungkin dapat terjadi pada siapapun.. aahhh saya banyak
berandai-andai rupanya nih,,hehe..
❷Letters to Karel
“Tidak semua yang hilang dari kita, harus kita cari kembali. Ada
banyak kehilangan yang cukup kita hadapi dengan kerelaan”
Tentang
kebahagian dan kehilangan yang datang di waktu
bersamaan. Kebahagian menjadi seorang ayah sekaligus kehilangan seorang
istri.
Kisah nyata yang di tuliskan oleh Nazrul Anwar, single parent yang
ditinggalkan
oleh istrinya ketika melahirkan buah hati mereka. Sosok Ayah yang selalu
berjuang untuk sesuatu apapun yang terbaik untuk anaknya, Karel.
Berjuang mendapatkan
ASI untuk Karel. Mengumpulkan dan menyeleksi pendonor ASI untuk Karel.
Buku ini
merupakan kumpulan surat Ayah untuk anaknya yang berisi tentang
pesan-pesan
hidup, serta mengenalkan sosok sang Ibu agar Karel merasa dekat dengan
ibunya.
Bagian yang paling saya suka adalah di di dalam buku ini terdapat
pengetahuan yang saya dapatkan, bahwa perjuangan dengan niat baik
selalu dimudahkan oleh-Nya. Perjuangan Ayah untuk mendapatkan pendonor
ASI
sebanyak 30 ibu pendonor, dengan selektif memilih yang terbaik. Tak
mudah rasanya bagi seorang Ayah yang juga harus
memiliki peran “pengganti” sementara untuk menjadi ibu. Di dalam
suratnya ia
memperkirakan risiko-risiko masa depan ketika anaknya mulai beranjak
dewasa
untuk mengetahui apa arti hidup. Memperkirakan perbedaan pendapat dengan
anaknya
mengenai saudara sepersusuan. Antisipasi untuk membuat daftar nama
anak-anak
dari 30 ibu pendonor jika suatu saat Karel berbeda pendapat dengan
Ayahnya tentang saudara
sepersusuan yang tidak boleh dinikahi. Juga tentang memberi pengertian
secara
rasional bahwa manusia memiliki kewajiban untuk saling mencintai,
mencari
pengganti sosok ibunda. Bahwa hidup bukan dengan siapa kita hidup namun
mengenai bagaimana kita menghadapinya dengan siapapun. Bahwa Karel
berhak untuk
mendapat kasih sayang seorang ibu. Bahwa seorang anak harus berbakti
kepada
orang tua meskipun mereka sudah tiada. Bahwa untuk menjadi anak yang
berbakti,
ia harus memiliki hati lembut dan selalu dekat dengan sang Maha
Pencipta. Dan
kehilangan bukan berarti kondisi dimana kita menyalahkan Sang Maha
Kuasa. Orang
yang mau menerima kehendak-Nya adalah orang yang akan mudah menjalani
hidup.
foto: koleksi pribadi |
“Dan jika Alloh sudah berkehendak, seburuk apapun kehendak-Nya
menurut kita, percayalah, bahwa menerima selalu menjadi pilihan paling baik.
Karena menolak kehendak-Nya hanya akan membuat hidup kita semakin sulit. Karena
hanya dengan menerima, kita bisa merasakan bahwa Alloh selalu memberikan yang
terbaik bagi kehidupan kita” (Halm 34).
Kita tidak bisa memilih untuk memiliki orang tua seperti apa,
tidak bisa memilih hidup di keluarga seperti apa. Juga ketika kehilangan sosok
ibu ketika kita dilahirkan. Karena Alloh sudah sedemikian rupa menetapkan siapa
orang tua kita dan siapa anak-anak kita. Bahkan kita tidak diberi kesempatan
untuk memilihnya. Memilih tidak selalu baik. Banyak orang yang salah dalam
mengambil pilihannya. Dalam hal-hal tertentu Alloh tidak memberikan kesempatan
kita untuk memilih. Jika Alloh tidak memberi kesempatan itu untuk memilih,
artinya Alloh yang bertanggung jawab langsung. Alloh yang menjaminnya. (Halm.
103)
Well, keduanya merupakan novel yang bisa memberikan pesan hidup
bagi pembacanya. Karena tidak semua orang memiliki selera bacaan yang sama maka
setiap bukunya pun memiliki kekurangan masing-masing bagi pembacanya. Sabtu
bersama bapak, adalah ide kreatif dari seorang ayah untuk membuat video namun
disini agaknya sedikit terlalu “canggih” untuk orang tua pada masa itu untuk membuat video harian.
Letters to Karel, sebagai pembaca merasa bahwa saya harus
banyak bersyukur karena dilahirkan dari keluarga yang lengkap dengan bapak dan
ibu, tidak kekurangan kasih sayang, juga tidak kesulitan mendapatkan ASI. Dalam
buku ini saya rasa penulis menuliskan sosok istrinya yang “terlalu” sempurna.
sehingga terlihat sebagai sosok yang selalu baik dalam hidupnya, selalu menjadi
sosok yang jarang memiliki kesalahan. Namun saya menyukai buku ini karena selalu
mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar